Friday, December 12, 2008

Belajar dari Alam : Gema

Suatu ketika ada seorang ayah dan anak yang pergi mendaki gunung. Mereka terus mendaki dan akhirnya mereka tiba di tempat yang indah. Tinggi, berhiaskan tebing di samping mereka. Di tempat itu si anak terjatuh dan kemudian berteriak, “Aduh….”. Sesaat kemudian ada suara serupa yang mengiringi suaranya. Si anak bingung, siapa gerangan yang telah menirukan suaranya. Karena penasaran, dia kemudian berteriak. “Siapa kamu….???”. Dan ternyata dia mendengar suara yang menirukannya lagi. “Siapa kamu……???”. Si anak merasa tertantang. Maka diapun berteriak, “Kurang ajar, kamu menantang ya?”. Suara itupun kembali terdengar. Si anak tambah bingung.
Dalam kebingungannya, dia kemudian bertanya pada ayahnya. “Ayah, apa yang terjadi?”. Ayahnya hanya tersenyum, kemudian mengajak anaknya menghadap ke tebing. Sang ayah kemudian berteriak, “Aku menyukaimu….”. Ternyata ada suara yang juga menirukan sang ayah. “Aku menyukaimu…”. Ketika sang ayah meneriakkan, “Aku mencintaimu…”. Suara itupun membalas dengan kata-kata yang sama, “Aku mencintaimu…”. Sekali lagi sang ayah berteriak, “Aku ingin bertemu denganmu…”. Kembali suara itupun mengatakan hal yang sama.

Si anak semakin bingung, kenapa ayahnya mendapat jawaban yang begitu lembut dan menyenangkan. Sedang dia dijawab dengan kata-kata yang kasar. “Ayah, apa sebenarnya yang terjadi? Siapa itu?”, tanya si anak. Ayahnya kemudian berkata, “Anakku, banyak orang mengatakan bahwa itulah yang dinamakan gema”. Sang ayah berusaha memberikan penjelasan tentang gema dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anaknya. Kemudian beliau melanjutkan, “Kehidupan itu laksana gema. Ketika kita berbuat baik dalam hidup, kebaikan pulalah yang akan kita terima. Apa yang kita berikan, itulah yang kita terima. Maka berbuatlah yang terbaik dalam hidup ini”.

Seperti apa hidup kita, sangat tergantung pada cara kita memperlakukan diri kita. Jika kita berlaku baik, baik pulalah kehidupan pada kita. Seperti apa kita memperlakukan orang lain, seperti itulah orang akan memperlakukan kita. Maka berbuatlah yang terbaik, berikanlah yang terbaik. Dan biarkanlah kehidupan menentukan sendiri, balasan seperti apakah yang layak kita terima. Semoga bermanfaat……………

Catt : Persembahan untuk salah satu Guru.

2 comments:

  1. he...thanx Mas dah bersedia berkunjung. saya kan belajar dari Njenengan. jangan lelah untuk support ya.

    ReplyDelete