Sunday, January 23, 2011

Hujan, Perih dan Mimpi

Hujan deras. Air seperti ditumpahkan dari langit. Dari balik jendela kunikmati irama magis air menyentuh bumi. Dawainya menyenandungkan lagu sedih. Tapi apakah benar suara hujan adalah suara perih? Entahlah. Yang jelas itu yang kurasakan saat ini. Hujan adalah dawai kesedihan.

Tapi banyak teman yang mengatakan bahwa hujan menyimpan harapan. Ah, aku sedang tidak ingin memperdebatkan hal itu. Mungkin karena aku telah terpengaruh. Terhisap dalam pusaran pedih cerita. Cerita tentang perihnya hidup. Tentang cinta, ikatan, dan kepercayaan. Dan wanita di hadapanku masih terus bertutur tentang perih. Deras air matanya seperti ingin mengalahkan deras hujan di luar sana. Aku merasa lelah untuk mengundang senyum. Kemanakah dia......?
Selengkapnya...