Setiap manusia hidup pasti tidak terlepas dari yang namanya masalah. Kata teman saya, jika tidak ada masalah, hidup menjadi tidak hidup. Benar juga seeh. Hidup menjadi lebih berwarna dan punya makna ketika masalah datang dan kita mampu melewatinya dengan manis. Tapi ketika masalah datang bertubi-tubi dan kita menjadi senewen karenanya, masihkah masalah akan membuat hidup menjadi lebih berwarna? Tetap iya, tapi didominasi warna gelap kali ya. Pasalnya, kemana-mana kita membawa tampang jutek gak karu-karuan itu. Dan the law of attraction pun bekerja. Sadar atau tidak sadar kita telah menarik semakin banyak aura negative dalam hidup kita (salah satu guru saya menerangkan cara kerja hukum ini dengan apik di sini).
Beberapa teman pernah bertanya pada saya. Ada nggak seeh trik untuk meminimalisir datangnya masalah yang bertubi-tubi pada kita. Menurut saya seeh ada (ini hasil meguru pada satu guru). Kata guru saya tadi, apa yang terjadi pada hidup sebenarnya adalah perulangan-perulangan dari berbagai permasalahan yang sudah ada sebelumnya. Tentu saja dengan varian wajah baru, dan sangat mungkin tingkat kompleksitasnya juga lebih tinggi. Makanya beliau menyarankan untuk punya guru di masing-masing lini hidup yang kita masuki. Di ranah apapun itu. Misalnya kita mau masuk di dunia bisnis (dunia maya maupun dunia nyata) sangat disarankan kita punya guru yang akan memandu kita di dunia baru tersebut. Sehingga kita tidak terlampau menghabiskan waktu untuk trial and error. Pun ketika kita mau menata langkah di kehidupan yang baru. Seorang guru bisa memberi kita tinjauan dari arah yang berbeda, yang mungkin selama ini kita tidak pernah melihat dari sudut pandang tersebut (thanx to satu guru). Pengalaman adalah guru terbaik. Tapi pengalaman orang lain adalah guru terbaik bagi kita. Begitu satu guru yang lain pernah menasehati saya.
Setelah mencoba resep dari guru saya tersebut, akhirnya saya menemukan jawaban kenapa kita harus punya guru. Berikut tiga alasan yang ingin saya sharingkan dengan Anda semua :
1. Guru adalah kunci dari padepokan ilmu. Begitu kita berhasil memasuki padepokannya, ada segudang ilmu yang bisa kita dapatkan dari sana. Percaya saja, bukan hanya padepokan sang guru yang bisa kita masuki. Tapi beliau akan mengenalkan kita pada berbagai padepokan lainnya. Langsung ataupun tidak langsung. Sengaja ataupun tidak sengaja. Di balik sosok satu guru, ada ribuan guru yang ada di belakangnya. See…..???
(Saya sudah membuktikannya. Begitu berhasil memasuki padepokan satu guru, saya seperti dituntun untuk bertemu dengan banyak guru yang lain. Tentu saja semua kembali ke kita, mau memilih guru yang manakah yang akan kita jadikan sebagai sosok guru selanjutnya).
2. Guru adalah pemandu, yang akan menunjukkan arah yang benar pada kita. Guru yang akan menunjukkan dimana pijak kaki pertama mesti ditapakkan. Masalah terbesar bagi seorang pemula, di bidang apapun, adalah bingung bagaimana harus memulainya. Jika ada seseorang yang menunjukkan caranya, tentu lebih mudah kan? Guru juga yang akan mengarahkan kemana langkah selanjutnya harus diayunkan. Karena terkadang begitu kaki pertama sudah ditapakkan, kita kebingungan untuk menapak lebih jauh. Takut salah adalah masalah klasik yang dialami banyak orang. Jika ada pemandu, kenapa harus takut?
3. Guru adalah penjaga, yang akan menjaga agar kita tetap di rel yang telah ditetapkan. Ini sangat penting untuk kita. Karena seringkali berbagai permasalahan yang datang membuat kita lupa pada arah tujuan yang telah kita tetapkan. Coba bayangkan, seandainya ada sepuluh masalah sekaligus yang datang pada kita dan semuanya menuntut untuk segera diselesaikan, masihkah kita ingat pada impian kita? Di saat seperti inilah peran guru menjadi sangat penting. Sangat beruntung jika kita berhasil menemukan guru yang cerewet mengingatkan kita. Ada kalanya memang kita merasa terganggu dengan kecerewetan tersebut. Tapi percaya saja, satu ketika kita akan mengucapkan terima kasih atas kecerewetan Sang guru tersebut.
Saya kira masing-masing kita punya alasan. Anda mau menambahkan alasan lain? Monggo, dipersilahkan…….
Catt : terima kasih untuk Para Guru…..
Tuesday, December 16, 2008
3 Alasan Kenapa harus punya guru
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Siapapun orangnya, apapun derajat dan pangkatnya di dunia ini, selama mereka masih bisa memberi kita sebuah pelajaran hidup yg penuh makna dan berarti, maka orang itu pantas disebut sebagai guru.
ReplyDeleteTermasuk penulis artikel ini. Saya pun banyak mendapat pelajaran berharga dari artikel-artikel yg ada disini.
Salam Sukses
BLOG MOTIVASI ARIEF - Support Your Success
ehh.. mundak pangkat jadi guru? ndak salah?
ReplyDelete