Shelter Kridosono Bus Trans Jogja
“Lho, kok lebar sekali Mas. Mosok saya harus lompat. Aman nggak”, tanya saya diliputi keheranan. Tidak biasanya posisi transit Bus Trans Jogja seperti itu.
“Maaf Mba, harap maklum. Sopir baru. Baru latihan. Saya jaga kok. Insya Allah aman”, sang pramugara berusaha meyakinkan saya. Terpaksa saya melompati jarak selebar hampir satu meter.
“Di Trans Jogja juga ada PAW tho Mas. Seperti anggota DPR saja”, tanya saya asal.
“Ah, Mbak itu ada-ada saja. Ini memang ada penambahan kru baru Mbak. Untuk persiapan penambahan jalur Trans Jogja”, jawab Mas Pramugara. Maka perjalanan selanjutnya adalah mengikuti asyiknya proses belajar Pak Sopir baru.
Shelter Mandala Krida
“Masih kurang dekat ya Di. Kurang berapa kira-kira”, tanya Pak Sopir.
“Masih kurang banyak Pak. Tiga puluh centi lagi kira-kira. Asal di awal dipaskan dengan jalur putih, biasanya pas kok Pak”, jawab Mas Pramugara.
“Wah, aku masih takut Di. Takut malah kebablasen”, Pak Sopir beralasan.
“Nggak apa-apa Pak. Lama-lama nanti juga terbiasa kok. Di awal dulu sopir yang lain juga seperti itu. Takut terlampau mepet. Tapi lama-lama akhirnya bisa merasakan dengan sendirinya. Pasnya ada di mana”, Mas Pramugara berusaha membesarkan hati Pak Sopir baru.
Saya tersenyum mendengar perbincangan mereka. Tidak salah perusahaan memilih Mas Pramugara itu untuk mendampingi proses belajar Pak Sopir Baru. Tidak mudah lho menemukan pelatih sesabar itu. Yang mendampingi tanpa menggurui. Yang memberi solusi tanpa mencaci.
Pak Sopir baru terus belajar menguasai medan. Mas Pramugara setia mendampingi. Saya, akhirnya memilih bergabung bersama mereka. Menyemangati Pak Sopir yang sedang belajar. Tertawa bersama, khawatir bersama, dan ternyata sangat mengasyikkan. Bus yang hanya berisikan lima penumpang membuat suasana justru menjadi semakin gayeng. Entah, sepertinya Sang Pengatur sengaja memberi kesempatan pada kami untuk menikmati perjalanan exlusive ini.
He, saya jadi ingat proses belajar ketika membangun blog ini. Tertawa sendiri ketika menemui jalan buntu, bertepuk tangan sendiri ketika berhasil memasang fasilitas read more (fasilitas pertama yang berhasil saya pasang), manyun sendiri ketika tak jua berhasil mencari kode html dan banyak kelucuan yang lain. Sayangnya saya sendirian saja menikmatinya. Tak ada Pak Sopir, Mas Pramugara dan empat penumpang lain yang memberi support (lho, apa hubungannya… ). Tapi, ketika akhirnya berhasil melewati prosesnya, rasanya exciting banget. Meski proses itu masih harus berlanjut, karena perjalanan belum berakhir. Bahkan baru saja dimulai….
Tak terasa sembilan shelter sudah kami lewati. Pelan tapi pasti Pak Sopir membuat kemajuan dalam proses belajarnya. Tepat di shelter ke-10, saya harus pamit undur dari proses belajar ini. Dan saya bahagia sekali, karena Pak Sopir baru memberikan hadiah indah. Beliau berhasil menempatkan bus di jalur transit dengan sempurna. Kami bertepuk tangan untuk capaian ini.
Hmm, jalanan memang menyediakan banyak hal yang bisa diambil hikmahnya. Untuk siapa saja yang mau dan mampu mengambil peluangnya tentu saja. Karena tak semua orang mau dan mampu melakukannya. Meskipun peluang itu begitu besar terpampang di depan mata. Ada yang mau tapi tidak mampu. Ada pula yang mampu tapi tidak mau. Akhirnya kembali ke pilihan masing-masing.
Nah, proses menarik apa yang Anda temukan di jalanan hari ini? Mari berbagi….
Saturday, July 25, 2009
Never Ending Learning
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
asik ya mbak ona...seperti mengawal bayi yang sedang belajar jalan. terus kita jadi penyemengatnya (kayak pemandu sorak hehehe...), trus kalo udah bisa jadi ikutan senang...
ReplyDeletekesabaran dan dukungan dari orang-orang yang mengiringi proses belajar kita memang membuat semangat kembali terpompa ya...akhirnya berhasil kaya contoh di atas. bravooo....!!! :D
Jangan coba untuk berhenti belajar
ReplyDeleteWih, asik sekali membaca pengalaman singkat diatas... jadi teringat film janji joni. Meskipun alurnya singkat tapi ternyata mengasyikan untuk ditonton..hehe..
ReplyDeleteya,pokoknya stop dreaming start learning yo mba :)
salam,
Terkadang supporter memang memberi motivasi lebih pada diri kita. Namun bukan berarti kesuksesan kita tergantung pada supporter. Ada maupun tiada mereka bukan halangan bagi kita untuk terus ACTION.
ReplyDeleteP.S:
7 bulan sudah link lintangfajar nongkrong di bisnis guru. ...???
tulisan mbak lintang selalu menarik. selalu diawali dengan kisah2 riil, hingga konluksinya benar2 mantab, mbak. memang benar tuh, mbak, tahu kalau ada banyak jalan yang lurus dan lempang, tapi napa banyak orang yang suka cari jalan yang sesat dan berliku, yak?
ReplyDeleteInspirator dengan gaya ringan dan sederhana namun mngena adalah Mbak Ona Bunga.
ReplyDeleteBanyak orang yang hanya mau mengambil sesuatu yang tampak dan jelas tampak saja. Tak banyak orang mau melihat mutiara yang tersembunyi, tak banyak pula orang yang mampu melihat mutiara dan mustahil mampu mengambilnya. Hanya orang yang mau belajar bagaimana bisa melihat, bagaimana bisa mendengar, bagaimana bisa menyelami, bagaimana bisa bisa melakukan adalah mereka yang akan memperoleh makna pembelajaran.
Tetap setia menunggu karya terbarunya.
di jalan nanti ada Jogja Fashion Carnival.. jadi jangan lupa moto dan ikutan ya.. :)
ReplyDeleteBanyak kejadian yang ternyata bisa kita mabil hikmahnya ya mba.!? Asal tetap mau terus berusaha Insya Allah jalan kan selau ada.. Gitu kali ya?? ^_^
ReplyDeleteSalam Cinta Damai dan Kasih Sayang 'tuk Sahabatku
ReplyDeleteHahahaha.. hidup adalah sebuah perjalanan tuk mengerti arti dan makna kehidupan
ReplyDeleteSalam Sayang
Posting di atas menunjukan kalau Mba Lintang ternyata orang yang pantang menyerah dalam kesulitan. You are great.
ReplyDelete