Monday, May 10, 2010

Hadiah Aneh Pagi Hari : “Kartika” vs “You’re Still The One”

Bus Sumber Alam pagi hari. Alhamdulillah, ada tempat duduk kosong di depan. Dua pengamen nampak menghibur penumpang. Lagu Mahadewi-nya Padi mengalun indah di telingaku. Ah ya, mereka dua musisi jalanan yang berkarakter. Mereka bernyanyi tak hanya asal bernyanyi. Penghayatan dan teknik vokalnya bagus menurutku. Halah, kok malah ngikut-ngikut Agnes ngritisi para Idol.

Satu lagu berakhir. Mase pengamen menyebut lagunya Kla, “Terpuruk Ku Di Sini” sebagai lagu kedua. Aha, salah satu lagu yang kusuka dari Kla. Tapi kenapa lama sekali tak segera dimulai. Sejenak kutolehkan kepala, mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Nampak mase pengamen sedang berbicara dengan seorang bertopi. Tak jelas wajahnya. Yang kulihat hanya mase pengamen yang mengangguk-anggukkan kepala. Ah, sudahlah, bukan urusanku juga. Akhirnya aku memilih untuk menikmati pemandangan di depanku. Mobil, motor, bus dan truk yang saling kejar.


“Para penumpang yang terhormat, mohon maaf karena kami harus mengganti lagunya. Karena ada permintaan khusus”.

Akhirnya mase pengamen bersuara lagi. Tapi kenapa lagunya diganti? Ah, nggak papa lah. Jadi penasaran juga lagu apa yang diminta seorang bertopi tadi.

“Para penumpang, sebuah lagu persembahan khusus dari tuan yang tak mau disebut namanya untuk seorang yang khusus juga. Seorang gadis yang sangat inspiratif katanya. Lagu “Kartika”, khusus untuk Sang Lintang Fajar, Onabunga….”

Gubrak…, yang bener saja. Siapa orang itu. Mungkinkah ada dua nama yang sama dalam satu bus? Nggak mungkin, aku yakin itu memang ditujukan untukku. Tapi siapa dia. Apa maunya. Kenapa menggunakan clue Lintang Fajar. Kenapa Onabunga. Kenapa….Ah, Ona, stay cool. Ambil nafas, duduk tenang dan nikmati sajalah. Nggak usah bereaksi yang mencurigakan. Karena lihatlah, seluruh penumpang sekarang sedang meliuk-liukkan kepalanya, berusaha mencari tahu.

“Para penumpang, saya juga akan menghadiahkan lagu ketiga untuk Mbak Ona. Saya baru tahu kalau namanya Mbak Ona. Yang saya tahu, mbaknya ini suka sekali kalau saya menyanyikan lagu You’re still the one-nya Shania Twain. Jadi, You’re still the one-nya Shania Twain juga saya persembahkan untuk Mbak Ona, melengkapi “Kartika”.

Ah ya, tak salah lagi. Itu memang aku. Sejak Simbah sakit Februari lalu memang agak sering wira-wiri Jogja-KP. Jadi lumayan sering bertemu dengan Mase Pengamen itu. Jadi ya wajarlah kalau akhirnya saling hafal.

“Lagu kedua, “Kartika” khusus untuk Mbak Ona…….

Wajahnya biasa saja
Dia hanya sedap dipandang mata
Yang buat kujatuh hati
Kau mau tahu apanya
Cintanya tak pernah dibagi-bagi
Pertanda kasih yang setia

Hatinya jangan ditanya
Rasanya sukar untuk dikata
Orang yang seperti dia
Di jaman seperti ini
Aku pun mau jadi kekasihnya
Andaikan dia masih sendiri

Kartika air matamu
Jangan pernah menetes di pipi
Kartika yang aku mau
Bahagia selalu datang untukmu…
Untukmu… untukmu

Kartika bilang padaku
Bila ada yang menyakitimu
Kartika bilang padaku
Apa yang engkau inginkan
Pabila kumampu melakukannya
Pastikan kuingatkan untukmu
…………………………….

Mase pengamen menyudahi lagu kedua dengan permainan gitarnya. Penumpang bersorak. Baru kali ini ada sambutan begitu heboh untuk seorang pengamen. Apa karena pengaruh latar belakangnya ya. mbuh ah…

“Lagu ketiga, You’re still the one….”

Looks like we made it
Look how far we've come my baby
We might took the long way
We knew we'd get there someday
……………………………………

I'm so glad we made it
Look how far we've come my baby
………………………………………….

Dan kali ini aku yang betul-betul ingin bersorak. Pengen standing applause..Tapi karna sadar situasi ndak memungkinkan, ya hanya bersorak dalam hati. Hmm, lagu ini…. meski Mase Pengamen bagus banget menyanyikan “Kartika”, tetep saja lebih nyantol lagu ini. halah…

Untuk engkau, seorang bertopi, siapapun itu, terima kasih… “Kartika” sudah diterima dengan baik. Dan cukup berhasil menyadarkan bahwa “aku ada saat merasa aku tiada”. Tapi karna saya tidak ingin memperturutkan rasa penasaran saya, ijinkan saya berterima kasih di sini. Semoga njenengan sempat mampir di Lintang Fajar. Dan semoga bisa memahami ini……

No comments:

Post a Comment