Tak terasa tepat satu bulan sudah saya menyepi. Dan saatnya untuk kembali. Pa kabar teman-teman..? Maaf untuk menghilang tanpa kabar. Ada kalanya hidup tidak memberi kita kesempatan bahkan untuk sekedar say goodbye. Halah, apa lagi ini… yang jelas saya baik-baik saja. Hanya perlu waktu untuk berkonsentrasi pada beberapa hal.
Layaknya bermain layang-layang, ada kalanya kita perlu mengulur tali, tapi di lain waktu kita juga perlu menariknya pelan, atau bahkan menyentak talinya keras. Nah, beberapa waktu ini saya memilih mengkandangkan layang-layang. Ada beberapa bagian yang perlu direparasi. Plus memberi nyawa baru. Karena tampaknya begitu banyak energi yang terkeluarkan. Ada banyak hal menarik yang saya temukan dalam proses ini. Satu oleh-oleh saya persembahkan untuk Anda sekalian……….
Medio Februari 2009
“Mbak, maaf mengganggu. Saya harus ketemu dengan Mbak. Saya tau Mbak lagi banyak masalah. Tapi saya sudah tidak tau lagi harus minta bantuan siapa. Saya tunggu nanti sore di tempat biasa ya…”
Pesan singkat dari salah satu anggota komunitas kecil yang sedang saya bangun itu membuat saya tersentak. Masya Allah, beberapa waktu ini saya tanpa sadar mengabaikan mereka. Beberapa masalah yang datang bersamaan memaksa saya mengeluarkan energi lebih. Dampaknya bisa ditebak, beberapa hal jelas terabai. Ini tentu saja tak bisa dibiarkan. Saya harus segera beranjak.
Komunitas kecil ini tak bernama. Kami bertemu karena kesamaan visi. Mengubah hidup menjadi lebih baik. Mendorong semua anggota menjadi manusia yang lebih baik, mandiri, dan tangguh. Tak mudah menyerah pada keadaan yang seringkali memarginalkan wanita.
Kemandirian ekonomi menjadi prioritas komunitas ini. Wanita seringkali berada pada posisi lemah sebagian besar karena factor ekonomi. Pada banyak kasus, wanita mengalami kesulitan mempertahankan haknya ketika ia lemah secara ekonomi. Maka di komunitas ini kami merangkai mimpi. Wanita harus mandiri secara ekonomi. Agar ia mampu menolong dirinya sendiri dan lebih jauh mampu menolong orang lain.
Komunitas kecil ini berlandas pada asas manfaat. Ketika kau merasakan manfaat dari keberadaan komunitas ini maka mari bergandeng tangan dan menyebarkan nilai-nilainya dimanapun engkau berada. Jika tak merasakan manfaatnya, engkau boleh pergi meninggalkannya. Jika satu saat ingin kembali, engkau tau harus kemana. Ya, sesimple itulah aturan main yang kami buat. Dan ternyata justru itulah yang membuat komunitas ini mampu bertahan dan pelan namun pasti semakin membesar jumlahnya.
Di komunitas ini kami tidak pernah mempermasalahkan latar belakang seseorang. Apa kasus yang sedang menimpa yang bersangkutan tidak pernah kami bahas secara detail, kecuali ada yang meminta bantuan. Kami belajar untuk tidak focus pada permasalahan yang melingkupi. Kami lebih focus pada upaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masing-masing anggota.
Di komunitas ini saya belajar banyak hal. Tentang makna perjuangan, ketulusan, kesetiaan, pengorbanan, dan keagungan cinta. Maka saya berkhidmat pada Mbak Nisa, seorang yang ditinggal calon suaminya menikah dengan orang lain. Pada caranya memaafkan sang calon suami, pada keikhlasannya menyerahkan sang calon suami pada orang lain demi tak mau melukai hati wanita lain, pada keteguhannya menghadapi calon suaminya yang ingin kembali padanya karena tak mampu menumbuhkan cinta pada istrinya, pada kesabarannya menghadapi teror dari istri calon suaminya, juga pada perjuangannya untuk belajar membuka hatinya kembali untuk lelaki lain. Saya tau, tak mudah untuk itu.
Saya juga belajar pada Mbak Mary yang dipaksa menikah oleh ayahnya untuk menyelamatkan ekonomi keluarga. Ayah yang telah meninggalkannya sejak kecil karena menikah lagi. Ayah yang tak pernah memperhatikannya sejak kecil, dan baru datang setelah mengetahui Mbak Mary mewarisi kekayaan tak seberapa dari neneknya. Pada perjuangannya yang luar biasa, saya sungguh berkhidmat.
Saya pun berkhidmat pada Mbak Ai’ yang dikhianati suaminya dan harus berjibaku menghidupi 4 orang anaknya. Karena suaminya “lupa” menafkahi keluarganya sejak bertemu dengan wanita lain yang jauh lebih muda, lebih cantik, dan lebih kaya. Sungguh, cinta agungnyalah yang akhirnya membuat suaminya kembali padanya.
Pada Mbak Ning saya belajar arti kesetiaan. Kemiskinan membuatnya rela terpisah dari kekasihnya. Keinginan mereka menikah terpaksa ditunda untuk waktu yang mereka sendiri tak mampu menebaknya.
Pada Mbak Mulia saya belajar pengorbanan. Beliau rela menunda untuk belum menikah demi berjibaku mencari nafkah untuk keluarganya. Demi sekolah adik-adiknya. Demi kepul asap dari dapur keluarganya.
Pada Mbak Tuti saya belajar memaafkan masa lalu. Pengkhianatan calon suaminya tepat di saat ia keguguran membuatnya hampir bunuh diri. Hanya kemauan kerasnya saja yang mampu membuatnya bangkit dari keterpurukan selama bertahun-tahun, dan membuka hatinya untuk orang lain.
Pada Mbak Nana saya belajar menghapus dendam. Dendam yang tak sengaja dia tanam pada sang ayah karena melihat sang ibu diperlakukan kasar. Dendam yang membuatnya terobsesi mempecundangi laki-laki. Dendam yang membuatnya sulit menerima kehadiran laki-laki di hidupnya.
Pada Mbak Amik saya belajar berani menantang hidup. Meninggalkan keluarga yang selalu menyudutkannya karena beliau hanyalah anak tiri. Berbekal tekad saja, beliau menjejakkan kaki di Jakarta. Menantang Jakarta justru dengan ketidakberdayaannya. Jika kini justru peer group-nya lah yang paling berkembang, saya tidak heran.
“Tidak ada batas dari apa yang dapat Anda lakukan. Sesungguhnya batasan itu hanya ada di pikiran Anda. Tetap berpikir dan berjiwa besar. Sesungguhnya Tuhan bergantung bagaimana kamu berprasangka. Bukan begitu Mbak?” Itu jawaban beliau ketika ditanya anggota komunitas yang lain. Saya pun hanya mengangguk, mengamini apa yang dikatakannya. Saya jadi teringat perbincangan dengan seorang teman. Dia bilang akan menaklukkan Jakarta dengan keahliannya. Saya pun akan menaklukkan Jakarta dengan cara saya sendiri. He…..
Ah, komunitas yang dulu hanya bertiga itu sekarang sudah mulai besar lingkarannya. Senang, tentu saja. Berarti semakin banyak wanita yang ingin mengubah kualitas hidupnya. Dengan semakin banyak wanita yang “baik” maka semakin terbuka kemungkinan untuk semakin membaikkan dunia kan. Karena wanita adalah tonggak penegak negara bangsa. Karena wanita adalah madrasah untuk anak-anaknya. Karena wanita adalah tempat kembali bagi suaminya untuk mencharge energi. Jika energi positif yang terberikan, semoga energi itulah yang mewarnai dunia.
Bahwa pada satu saat tertentu dalam hidup kita, kita kehilangan kendali atas apa yang terjadi pada diri kita, dan hidup kita lalu dikendalikan oleh nasib. Itulah dusta terbesar di dunia (Paulo Coelho dalam Sang Alkemis).
Apapun yang terjadi, kitalah yang harus mengendalikan hidup, bukan hidup yang mengendalikan kita.
•Tribute to all woman in the world. “Selamat Hari Perempuan Sedunia”
•Gambar diambil dari sini
Sunday, March 8, 2009
Wanita-wanita Perkasa Spesial : Mereka Yang Tak Menyerah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Dan saya juga banyak belajar dari Mbak Ona yang masuk kategori wanita-wanita perkasa juga. Hehehe
ReplyDeleteLama neeh... kemana aja mbak?
Akhirnya....DATANG JUGA!!!
ReplyDeleteGoresan yang penuh makna
Selalu kudamba di setiap masa
Bila ini adalah babak baru dalam cerita
Ku hanya mampu berdoa agar engakau dapat tersenyum,
Melangkahkan kakimu di sana.
***
Saya sangat senang adanya komunitas-komunitas yang positif seperti itu. Banyak manfaat yang tak terukur di sana.
Saya cuma berpesan, jangan kau ambil pizza di meja sebelah, sebelum kau habiskan spaghetti di mejamu sendiri.
Salam Istimewa!
Bukan hanya kaum-kaum wanita yang bisa belajar pada mbak-mbak di atas, kitapun sebagai kaum pria bisa mengambil hikmatnya.
ReplyDeleteBtw, komunitas apa yang Mbak dirikan? Saya salut karena menyangkut tentang kemandirian/kekuatan ekonomi khususnya kaum wanita.
Terima kasih juga sudah berkunjung di blog bisnisku, biasanya selalu berkunjung di blog seputar sepakbola.
Salam kenal mbak. Merubah hidup menjadi lebih baik hukumnya wajib. Kata Rasulullah SAW, orang yang hari ini keadaannya lebih baik dari kemarin dialah orang yang beruntung. Orang yang hari ini keadaannya sama dengan hari kemarin, dialah orang yang rugi. Orang yang hari ini keadaannya lebih jelek dari kemarin, dialah orang yang yang celaka. Progres, progres, progres....itulah prinsip yang selalu harus diingat dan dilaksanakan.
ReplyDeleteMembaca artikel mbak ona, dari awal sampai akhir tentang "wanita-wanita perkasa special: mereka yang tak pernah menyerah". Kalo boleh melalui komentar ini saya dedikasikan salam hormat saya kepada seluruh "ibu" didunia ini, terutama kepada "ibu saya".
ReplyDeleteMelalui perjuangan ibu lah kita bisa tegar seperti sekarang ini, dan merekalah wanita sesungguhnya yang wajib kita lindungi dan kasihi. "Surga ada ditelapak kaki ibu", mungkinitulah ungkapan yang menggambarkan sosok seorang perempuan dalam perjuangan mereka untuk keluarga.
Turut ber-empati kepada mbak nisa, mbak mary,mbak ai', mbak ning,dan semua rekan" mbak ona. Saya hanya bisa mengungkapkan kekaguman saya kepada mereka atas perjuangannya.
-salam succses to all wanita indonesia-
to Mas Arief
ReplyDeletesemedi Mas.... nyari wangsit. habisnya puzzle-ku nggak jadi-jadi. dah penasaran seperti apa hasil akhirnya...nah loe, tambah bingung kan...
to Mas Umar
bukan babak baru. bahkan babak lama yang memang harus segera dilanjutkan.
hmm, benernya bukan tertarik dengan pizza sebelah. tuntutan skenario ja. spaghetti dan pizza harus dihidangkan dalam meja yg sama... :)
to Mas Sumartono
ReplyDeletekomunitas wanita-wanita perkasa. hehe.. lebih tepatnya belajar untuk menjadi wanita perkasa...
to Mas Widjaksana
semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang senantiasa memperbaiki diri ya Mas. salam kenal balik. terima kasih untuk kunjungannya...
to Mas Ricky
terima kasih. mohon doanya agar langkah-langkah mereka semakin mantap menjejak masa depan yang lebih gemilang. untuk mereka, untuk kita, untuk dunia....
selamat hari perempuan internasional 8 maret 2009.., kampanyekan Perempuan Pilih Perempuan, dengan begitu akan membuka peluang munculnya perempuan2 perkasa dalam wilayah politik :)....
ReplyDeletehemmmm, begitu atau tidak yaahhh?
Dimana-mana ada selalu perempuan yang bisa dijadikan teladan, yang kadang harus membuat kaum lelaki harus iri sekaligus mawas diri. Sudah saatnya kita semua memandang perempuan sebagai sebuah kekuatan yang sebanding dengan laki-laki bahkan dalam kemampuannya "mengubah dunia". Salut Mba dengan komunitas kecil namun bisa menmebarkan harapan bagi lingkunganya. Sukses mba.
ReplyDeletewow! oleh-oleh yang sangat berharga, mbak onabunga. tak sia-sia hari ini kamu kembali dari apa pun alasanmu pergi waktu itu. jangan pernah pergi lagi, ya? mainkan terus layang-layangmu seperti "the kite runner".
ReplyDeletedan selamat hari perempuan bagi semua kaum perempuan di dunia, dan bagi para lelaki yang menghargai perempuan.
To Kang Nawar
ReplyDeletesaya mah milih yang sadar perempuan ja Kang. kalau perempuannya belum layak dipilih ya milih yang layak lah. tapi kalau layak dipilih, mari berjuang bersama. he, gaya banget. saya berjuang dengan cara saya sendiri dulu lah Kang...
to Mas Sugiana
yup, bukankah dunia ini terlalu besar untuk dikuasai hanya satu kaum saja...
let's grow together...
to Marshmallow
"the kite runner"....??
ayuh, dengan kau di sisiku ya....
she can
ReplyDeletehehhehehe
acara televisi
byme salam kenal
yes, she can. just believe it....
ReplyDeletesalam kenal balik. matur nuwun untuk kunjungannya..
salam...
ReplyDeletenggak nyangka kamu bisa nulis dengan hati, ona..
komunitas kecil itu apa namanya, mbak lintang? saya sungguh tertarik dg komunitas ang berupaya melakukan pemberdayaan, apalagi utk memberikan advokasi dan sekaligus memberdayakan kum perempuan yang selama ini cenderung dikategorikan sebagai "makhluk kelasa dua". bravo komunitas kecil hidup mbak lintang! semoga sukses, mbak!
ReplyDeletekok komen saya ilang? nulis lagi...
ReplyDeletesaya cuma takjub...ini tulisan yang sangat inspiratif dari orang yang inspiratif tentang orang-orang yang inspiratif.
saya angkat topi!
selamat hari perempuan sedunia meskipun agak telat :)
Orang yang berhasil adalah orang yang mampu mengendalikan hidup mereka.
ReplyDeleteto Mas Feriawan AN
ReplyDeleteloh, bukankah tlah ku berguru padamu Mas Fer...?
satu kehormatan njenengan mau berkunjung ke sini. salam u mbakku, heaven dan adeknya...
to Pak Sawali
komunitasnya tak bernama Pak. sengaja dibuat seperti itu. terima kasih, dukungan dari Pak Sawali menjadi pelecut semangat kami untuk terus melangkah maju...
to Mas Gerrilyawan
ReplyDeletepadamu juga aku berkhidmat. pada gokilmu yang memaksaku mengulum senyum, bahkan menderai tawa. engkau tempatku berlari, manakala mendung terasa tebal sekali. heheheh...
to Mas Edi
yup, karna jika tak dikendalikan seringkali kebablasen larinya. maunya cepet jadinya malah nabrak-nabrak. dan, jika tak dikendalikan seringkali kita lebih berlari lebih lambat dari jalannya siput. ya toh... terima kasih untuk kunjungannya.
fantastic pake dobel cakram
ReplyDeletemembaca artikel ini saya jadi teringat ibuku yang ada di Jepara, yang tidak pernah mengeluh dengan segala keterbatasan yang ada... Semoga saya diberi kesempatan untuk membahagiakannya.
ReplyDeleteto Mas Syahru
ReplyDeletecakram ayam pa cakram macan...??? matur nuwun....
to Mas Zam
saya ikut berdoa Mas, semoga waktu masih berfihak pada Njenengan... come on, berpacu dengan melodi... eh, waktu maksudnya...
Great posting. Masing-masing kita selalu punya wanita perkasa. Wanita yang punya andil besar dalam membentuk kita menjadi berdaya, ibu kita. Dalam usia yang sudah menginjak 87 tahun, beliau masih memikirkan anak-anak nya, cucu dan buyutnya. Beliau masih sanggup terbang sendiri ke Jakarta utuk menengok cucunya yg sakit. Beliau wanita perkasa kami. Disisi saya, ada seorang wanita perkasa yang dengan setia menemani setiap langkah hidup saya. Dialah yang membuat saya menjadi pria kuat. Dialah benteng iman anak-anak kami. Dialah wanita perkasa keluarga saya. Salamat buat komunitas mbak Ona. Allah swt selalu menempatkan wanita di tempat istimewa.
ReplyDeletepertama saya ucapkan salam kenal,saya sangat suka dengan blog ini,o ya bolehkan saya belajar dengan mbak lintang."wanita perkasa adalah ibu kita sendiri yang di bawah telapak kakinya ada surga".
ReplyDeleteto Mas Danu
ReplyDeleteya, Allah memang selalu menempatkan wanita di tempat yang istimewa. tapi terkadang wanita tak memiliki kesempatan untuk menempati tempat istimewa itu. di banyak waktu karena faktor di luarnya, tapi terkadang karena dia sendiri yang lupa untuk menempatinya. salam takdzim saya untuk dua wanita perkasa njenengan. jadi ingat kata-kata Pak Anis Matta di salah satu bukunya. di balik keperkasaan para pejuang, di sana ada dua wanita agung. Ibunya dan istrinya. beruntunglah njenengan sudah mendapatkan keduanya...
to Freedome
terima kasih... tentu saja, mari saling belajar. ya, di bawah telapak kaki ibu kita ada surga. dan justru di situlah peran terberat wanita. dia harus berjuang agar dia memang layak untuk dititipi surga....
ah Ona...kamu masih tetep ona dan akan sellau jadi ona, karena aku ingin ona tetep ona dan selalu jadi yang lebih baik ...ona...Love U
ReplyDeletehmmm,hmmm,hmmm, maafkan aku kisanak/nisanak yang tak mampu memindai jati dirimu. bisakah membantuku... btw, terima kasih untuk mengunjungiku..
ReplyDeleteperkasa ternyata tidak harus berotot laksana superman, tetapi kemadirian itulah keperkasaan.
ReplyDeleteSalam
iya Mas. tak harus otot kawat balung wesi lah. ada banyak makna perkasa. tergantung dari mana kita memandang. ya toh...
ReplyDeleteTo : Mbak Ona
ReplyDeleteSaya sangat terharu dengan ulasan yang mbak uraikan sampa-sampai saya memeteskan airmata, saya pikir hanya saya yang mengalami masalah yang menyakitkan rupanya masih banyak wanita2 yang juga menderita akibat ulah suami/laki2. Bertahun saya bergelut dengan masalah, tidak ada teman tempat berbagi. Sampai akhirnya saya membaca komunitas lintang fajar dan saya tertarik untuk ikut bergabung dengan komunitas yang mbak bentuk. Tolong mbak gimana caranya. Thank
to Anonymous
ReplyDeletehmm, saya sangat tersanjung njenengan mau bergabung dalam komunitas kecil kami. tolong kirim email ke saya di onabunga@yahoo.co.id . kita bahas lebih lanjut via email nggih...
mantap.....
ReplyDeleteHmm.. wanita perkasa..
ReplyDeletepatut di acungin jempol :-D
Sungguh luar biasa.. dan saya perlu mengikuti
jejak mereka.. ketabahannya, kesabarannya, kerelaannya, kekuatannya, hmm apa lagi ya :)
salam kenal bu