Ngisor ringin di rembang senja. Warna merah lembayung sudah mulai membayang di langit Jogja. Dua pemuda bersemangat baja, seorang bapak muda, digenapi seorang gadis berderai tawa cemara. Berempat mereka melingkari meja segi panjang berlapis kaca. Empat gelas teh panas melengkapi hangat diskusi mereka.
”Mas, dua teman kita ini sedang ingin merintis usaha. Sebenarnya bukan hanya dua orang, tapi lima orang. Kebetulan yang bisa datang hanya berdua saja. Nah, mereka kebingungan mau menentukan bisnis apa yang cocok untuk mereka. Cocok di fikir, cocok di rasa dan tentu saja cocok di kantong. Saya sudah menawarkan untuk mengikuti program coaching kita. Dan mereka sepakat. Kemarin kami sudah mencoba memetakan daya dukung apa saja yang dimiliki, tapi belum selesai. Dan akhirnya itu menjadi pe-er mereka. Nah, hari ini kita akan mencoba mempertajam diskusinya,” Gadis berderai tawa cemara mulai mengarahkan diskusi, setelah obrolan ngalor-ngidul dirasa telah cukup menghangatkan suasana.
Dan akhirnya diskusipun dimulai dari sini. Dua pemuda bersemangat baja menceritakan ide-ide mereka, idealisme mereka, bacaan mereka terhadap dunia usaha di sekitar mereka, juga alasan-alasan mereka mau terjun ke dunia bisnis. Heboh sekali cara mereka bercerita. Bapak muda dan gadis berderai tawa cemara mendengar seksama, terkadang tersenyum simpul, juga menderai tawa.
Bapak muda mengulum senyum. Melihat semangat dua pemuda di depannya, binar cemerlang di mata mereka, dia melihat pantulan semangat mudanya. Beruntung sekali mereka, pikir bapak muda. Dulu dia harus memulai sendirian, tak ada yang mendampingi. Jatuh bangun, tertatih, merangkak, berjalan lambat, dan akhirnya pelan tapi pasti melangkah mantap, sampai akhirnya bisa berlari. Dan untuk melewati proses itu, dia bertaruh dengan waktu. Dan bapak muda senang bisa bertemu dua pemuda itu sekarang. ”Semoga aku bisa mempercepat proses,”pikir bapak muda.
Gadis berderai tawa cemara mengangguk-anggukkan kepala, seakan memahami apa yang ada di pikiran bapak muda. Ah, senangnya mempertemukan dua generasi, dua semangat yang meski berbeda cara pengungkapannya, tetap berenergi sama. Paling tidak itulah yang dilihat gadis berderai tawa cemara. Semoga kolaborasi ini akan melahirkan tim yang tangguh. Ah, ya... kolaborasi antara.......
”Kalian berlima ya. Berarti ada lima kepala, dan tentu saja saya yakin ada banyak ide, banyak kemauan di sana. Jika kalian ingin berbisnis bersama, paling tidak lakukan empat hal ini dulu. Pertama, samakan visi. Tanpa visi yang sama, kalian tak akan pernah bisa melangkahkan kaki di jalur yang sama. Alih-alih saling mendukung, bisa-bisa energi kalian habis untuk tarik ulur menentukan arah jalan. Visi yang kalian sepakati itulah yang akan menjadi guidence, arah kemana kalian harus melangkah,” bapak muda memulai wejangannya.
”Kedua,tentukan nilai-nilai yang mendasari bisnis. Nilai apa yang akan diusung dalam menjalankan bisnis. Bisnis yang berlandaskan pada nilai tak akan mudah goyah ketika angin datang menerpa. Cari nilai yang kalian sepakati untuk diusung. Misal, nilai-nilai syariah, nilai-nilai pemberdayaan dll. Pernah melihat iklan seperti ini, ”Satu gigitan produk yang Anda makan akan membantu 1 anak menghafal Al Quran.” Ini adalah salah satu contoh aplikasi nilai-nilai dalam bisnis. Nilai-nilai yang melandasi bisnis membantu kita meneguhkan langkah, memompa semangat untuk terus maju.
”Ketiga, beri kesempatan pada semua anggota tim untuk menyampaikan ide bisnisnya, sehingga terkumpul banyak alternatif ide. Harus ada independensi dalam share ide. Ini perlu agar kita bisa memperluas ide. Jangan sampai ide satu orang mengkooptasi yang lain. Nah, tugas untuk masing-masing person adalah membuat ide minimal 5 jenis. Pada pertemuan selanjutnya kita akan mendapatkan 25 jenis ide. Nanti kita akan analisa bersama-sama, mana yang paling berpeluang untuk dijalankan.
”Keempat, identifikasi kekuatan yang kita punya. Dari sisi jaringan, expertise, dan komunitas. Daya dukung apa saja yang kita miliki. Daya dukung ini juga akan membantu menginspirasi ide yang muncul. Lakukan mind map untuk mengeksplorasi ide-ide di sekitar kita. Jangan heran ketika kalian nanti akan mendapati begitu banyak ide yang bisa kalian explor. Karena pada dasarnya ide-ide tersebut sudah ada, tinggal memanggil file-nya dari folder di otak kita.
Bapak muda mengakhiri monolog panjangnya. Dua pemuda bersemangat baja memberondong bapak muda dengan berbagai pertanyaan. Mereka nampak seperti musafir yang kehausan dan menemukan sebuah mata air. Gadis berderai tawa cemara begitu menikmati suasana tersebut. Dirasakannya energi tiga lelaki beda generasi itu tumpah ruah memenuhi ruangan. Dihirupnya pelan. Ingin sekali dihirupnya semua energi, agar nanti bisa dia sebarkan ke semesta.
Gadis berderai tawa cemara meraih map, mengambil berkas berisi data masing-masing anggota kelompok. Ditelusurinya masing-masing, mencoba memetakan karakter dan potensi masing-masing. How great, semuanya memiliki kekhasan. Baik karakter, skill, latar ekonomi, background pendidikan. Mengkolaborasikan lima orang ini dalam kolaborasi yang indah tentu tidak mudah. Jelas perlu waktu. Ada proses yang harus dijalani, ada harga yang harus dibayar. Tapi jika mereka siap dengan konsekuensinya, mengapa tidak. Jika pun mereka belum siap dengan konsekuensinya, justru tugas terbesar adalah untuk menyiapkannya. Ah, lagi-lagi tentang kolaborasi......
Kolaborasi antara.....
Jika merah adalah nada
Dan biru adalah irama
Akankah ungu menjalin rasa......
Andainya pelangi adalah abadi
Kan kusunting asa dalam tautan janji.............
Tuesday, March 24, 2009
Kolaborasi Antara
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Mbak Ona, kenapa suka pelangi? :)
ReplyDeleteeh ketinggalan..btw arep kolaborasi karo sopo to..mbok ngajak2 mbak hehehhehe
ReplyDeletesaya suka sekali dengan artikel ini, terutama rumusan kolaborasi yang dahsyat. btw pada akhirnya anak muda itu jadi berbisnis apa mbak?
ReplyDeleteDari keempat pesan yang saya tangkap diatas merupakan dasar" penting yang seharusnya dilakukan oleh sebuah team sebelum mereka mulai melangkah bersama.
ReplyDeleteBanyak kejadian pecahnya sebuah pertemanan dikarenakan kerjasama sebagai team yang tidak berjalan, dan tidak jarang ini dikarenakan kurang ketegasan posisi masing" diawal kesepakatan. Menyampaikan strategi kolaborasi melalui sebuah cerita, sangat lugas dan cerdik mba. Dan setelah beberapakali mengunjungi blog ini, tenyata banyak cerita" yang sebenarnya mengandung sebuah pesan penting yang ingin mba ona sampaikan.
-salam sucses-
ada kelanjutan ceritanya kan?
ReplyDeleteSalam
Kolaborasi bagaikan komponen mesin yang saling membutuhkan dan mempengaruhi. Seandainya kolaborasi antar manusia selayaknya mesin, tak ada saling iri dan ego, maka jalannya akan lancar-lancar saja, masing2 berjalan sesuai fungsinya.
ReplyDeleteSalam kenal mbak...
Menunggu hasil kelanjutan kolaborasinya ;-)
ReplyDeleteBicara kolaborasi kok jadi pas banget sama musim kampanye gini. Banyak parpol saling melakukan PDKT untuk melakukan koalisi.
ReplyDeleteBtw, kolaborasi di atas bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. Ternyata ada manfaat penting yang bisa diciptakan dari penggabungan ide.
Salam Istimewa!
KLIK BISNIS GURU : Referensi Bisnis Online dan Info Pendidikan
salam kenal aja dulu deh..........!!!!
ReplyDeleteto Mbak Icha
ReplyDeletenjanur gunung pendekar putri mau berkunjung ke sini. bagian mana tulisku yang mampu mengusikmu yunda....?
bout pelangi, emangnya da kalimat yang menuliskan kalau saya suka pelangi... :)
hmmm, pelangi adalah penyatuan tersempurna dari sekian warna. ya tho....
kolaborasi? ayuhlah.... sendirian juga tak menyenangkan. menggoda untuk digoda. hehehe..
to Mas Arief
ReplyDeletebelum terhasilkan keputusan Mas. mereka sedang mengerjakan pe-ernya. kita tunggu saja nanti. semoga mereka mampu mempertahankan semangat bajanya ketika pe-er sudah terselesaikan...
to Mas Ricky
yup, dan sebenarnya itulah yang coba kami hindari. karena memang banyak kasus memperlihatkan hal yang sama.
bout pesan penting, setiap orang pasti punya misi ketika memutuskan "bergerak di ranah tertentu". ya tho... :)
sukses juga untuk njenengan..
to Mas Budi
ReplyDeletecerita selanjutnya? kita lihat apakah mereka mampu menyuguhkan cerita menarik di kolaborasi mereka. salam kenal balik. terima kasih untuk kunjungannya...
to Mas Herman
hehe, sayangnya manusia bukan mesin yang bisa disetel Mas. tapi justru di situlah sisi menariknya. menjaga kolaborasi agar tetap harmonis adalah seni...
to Mas Ade
ReplyDeleteayuh, mari sama-sama menunggu...
to Mas Umar
yup, karena kita tak mampu melakukan banyak hal sendiri kan...
to Mas d_kurniawan
salam kenal balik. terima kasih sudah berkunjung...
Ora paham aku...., satu dua kali membaca tetap saja ora paham, ora mudeng dan orang dong...; yang pasti, apapun jika dikolaborasikan memang akan terasa indah, meski tak seindah pelangi...;
ReplyDeletewah, ternyata menerjuni bisnis perlu mempertimbangkan banyak hal, apalagi kalau dalam bentuk jaringan dan kerja sama. semua pihak mesti saling bersinergi. keamaan visi jelas menjadi prioritas utama. mbak lintang mostingnya, khas banget. menyelipkan pesan2 "suci" dalam kemasan dialog sehingga terhindar dari kesan menggurui.
ReplyDeleteperpaduan dari unsur2 yang baik bisa menjadi kolaborasi yang dahsyat. kalau dalam bahasa arsitektur pondasi, struktur, wajah bangunan dan ruang yang dipadukan dengan sempurna akan menciptakan mahakarya arsitektur yang funsional dan indah secara estetik....
ReplyDeletebahasa saya udah kaya romo mangun... :D
to Kang Nawar
ReplyDeletehmm, njenengan memberikan pe-er untukku untuk menyajikan sajian yang lebih baik lagi. ihix... never stop learning, Ona.........
to Pak Sawali
nggih Pak. prioritas utama ada di menyamakan visi. karena visi-lah yang akan menjadi landas geraknya.
khas...? sebenarnya karena mampunya dan enjoy-nya di gaya seperti ini Pak. kalau menjelaskan bak seorang guru, saya khawatir nanti dipenthungi baladewanya Pak Sawali.... :)
to Mase Gerrilyawan
aha... satu lagi penampakan berbeda dari njenengan. tapi sepertinya bolehlah kalau dibilang mendekati bahasanya Romo Mangun. perkara mendekatinya baru 0,000000000000001 mm, itu masalah lain. hehehe....
btw bicara romo mangun, saya jadi teringat jum'at malam kemarin. aha, akhirnya saya bisa melihat secara langsung seno gumira ajidarma ngejawantah. rasanya exciting banget. hehe, seno dan romo mangun adalah dua dari beberapa orang Indonesia yang "ku cinta".
kolaborasi, merupakan hal penting. karena setiap apapun juga mempunyai kelebihan dan kekurangannya.
ReplyDeletesaat memulai usaha, setiap orang cenderung overwhelmed dengan beragam ide. kalau ide-ide dari banyak kepala berkolaborasi, visi yang sama memang menjadi mutlak agar ide-ide ini bisa menjadi harmoni, bukan berkompetisi tanpa sinergi. *halah*
ReplyDeletenice post, mbak!
*sambil masih mikir gimana bunyi derai tawa cemara*
kolaborasi sangat mengasikkan, karena kita bisa tampil dengan beragam, jadi gak itu-itu aja, yang pastinya banyak pilihannya gitu lho......!!!
ReplyDeletembak saya mau tanya ni...
g mana cara tampilkan recent comment di blog?
maklumlah baru belajar
ma kasih sebelumnya....
salam sukses slalu..!!!
to Mas Dadang
ReplyDeleteyup, karena tak ada yang sempurna di dunia ini ya Mas. semua saling melengkapi lah..
to Marshmallow
hehe... itu kenang-kenangan saat SMA dulu Mbak. dulu saya sukanya keluyuran sama teman-teman geng pramuka. satu ketika kami menjelajah di hutan baturaden. kami ditugasi menjadi tim sapu bersih.itu artinya kami ketiban sampur membawa orang-orang "sakit". agar tak lemah kami saling lempar guyonan. nah, ketika mendengar saya ketawa ada satu teman yang nyeletuk. "tawamu unik. seperti gelombang tawa cemara-cemara itu lho, menderai sampai jauh.... " Maksude apa saya juga ndak donk..........
to d_kurniawan
ReplyDeletemembuat recent comment ya. coba njenengan masuk ja ke blognya Kang Rohman (http://kolom-tutorial.blogspot.com) atau blognya Mas Isnaini(www.isnaini.com) atau di www.o-om.com. mereka sempat membahas cara membuat recent comment. kalau belum bisa nanya ja sama Mas Google. karena terkadang satu panduan tidak cocok dengan model blog kita. saya dulu juga trial and error kok. tapi justru di situ proses menariknya. yang penting jangan takut untuk mencoba. kata Elbert hubband, kesalahan terbesar yag pernah dibuat seseorang adalah takut membuat kesalahan. so, just try....
Kolaborasi yang bagus, bukan masalah bisnis yang saya soroti mengenai pesan dari posting ini. Tetapi saya lebih suka pada gaya ceritanya Mbak Ona, yaitu sebuah artikel yang dikemas dalam bentuk cerpen. Inilah kolaborasi spektakuler yang sebenarnya.
ReplyDeleteSalam sukses, cerpen-cerpennya selalu saya nantikan.
hmmm, doakan Mas. semoga inspirasinya nggak mandeg. terkadang banyak hal menggoda untuk sejenak disinggahi. hehe.. apologi..........
ReplyDeleteBukan cuma kagum sama isi tulisannya Mbak Lintang, saya juga tersentuh oleh gaya bahasanya yg mengalun indah.. Bravo...!!! Saya ternyata msh harus banyak belajar dari orang2 hebat seperti anda2..
ReplyDeleteMba Onabunga, tulisan yang sangat inspiratif, sangat nyeni, kelihatan sekali nyastranya. Saya menangkap itulah sinergi yang sebenarnya yang bisa menjamin tumbuhnya kekuatan yang solid sebagai sebuah tim. Perjalanan waktu saja yang akan menguji sampai di mana sinergi itu tetap terjalin kuat.....
ReplyDeleteDitunggu kelanjutanya Mba Onabunga.
Trims dan Salam Sukses. Dahsyat !!!
Cerita kolaborasi diatas mengingatkan saya pentingnya rasa pengertian antar sesama teman. Dengan berusaha saling mengerti satu sama lain maka akan terjalin sebuah kerjasama yang hebat.
ReplyDeleteSukses untuk njenengan ya mba, saya selalu menantikan cerita" inspiratif yang lainnya.
-Keep Spirit-
Ricky
TheBussiness Man
o iya lupa mau tanya, diblog panjenengan kok ga ada buku tamunya ya mba. Jadi bingung mau naro amplopnya dimana :-)
ReplyDelete-sukses-
@Ricky
ReplyDeleteMas Ricky naruh amplopnya di blogku aja...he..he.. emang isinya apa? Asal jangan disuruh milih caleg?
to Mas Jayuss
ReplyDeleteah, terlalu merendah njenengan. saya pun masih harus terus belajar. mari belaja bersama. btw matur tengkyu untuk kunjungannya
to Mas Sugiana
terima kasih Mas. selalu indah ketika bicara kolaborasi. semoga tak hanya berhenti pada indah keinginan semata...
to Mas Ricky
ReplyDeleteyup, saling mengerti, saling memahami, sehingga bisa saling isi. eh, isi amplop...??? tak gawekke kotake ndisik Mas.... (lari ke Mbak Wiwid, pengrajin spesialis pembuat kotak..)
To Mas Sumartono
eh...eh..., entar dulu akang... jangan dibawa lari... ntar susah saya ngejarnya. haha...opo maksude..